Mengenal Zero Waste Restoran

oleh: widhyanto muttaqien

Langkah pertama mengurangi makanan terbuang adalah melakukan penilaian limbah makanan. Sebuah penilaian limbah makanan akan mengidentifikasi apa yang sebenarnya sedang dibuang. Dengan mengenal apa yang Anda buang, Anda dapat mengurangi biaya pembuangan, mengurangi lebih dari pembelian dan biaya tenaga kerja, mengurangi air dan penggunaan energi yang terkait dengan produksi pangan, dan mengurangi emisi gas rumah kaca.

Dalam laporannya, National Geographic Edisi Maret 2016 mengungkapkan bahwa sekitar sepertiga makanan di seluruh dunia terbuang. Di sisi lain ada 800 juta orang per tahun kelaparan.

Buah-buahan dan sayur mayur, bagian dari 1.3 milyar ton makanan yang terbuang. Sepanjang Rantai Suplai, buah-buahan dan sayur mayur lebih banyak terbuang, dibandingkan dikonsumsi. Kira-kira dalam rantai makanan ini 20% hilang dalam proses pemetikan dan pengepakan. Sekitar 3% hilang dalam proses penyimpanan dan pengiriman. Sekitar 2% hilang dalam saat produksi, seperti pengalengan, membuat jus, atau memasaknya. Sekitar 9% dibuang di tingkat grosir atau supermarket. Sekitar 19% tidak termakan atau dibuang di rumah tangga.

Zero Waste Restaurant (ZWR) yang digagas Creata mengajak pemilik restoran untuk mengurangi pembuangan dan langsung mengedukasi konsumen di meja makan, dengan dua tagar #janganbuangmakananmu dan #bukanporsitapigizi. ZWR sendiri memiliki kegiatan yang menghubungkan hulu-hilir.

  1. Memilih input produksi ramah lingkungan dan mendukung program perbaikan lingkungan.
  2. Membuat makanan yang memiliki kandungan gizi dan memberikan informasi kepada konsumen tentang apa yang terdapat dalam makanan yang mereka beli.
  3. Melakukan pengelolaan sampah dan sisa aktivitas masak yang tidak bisa dikonsumsi, namun bisa dijadikan produk lain, seperti biodiesel untuk jelantah dan pakan ternak untuk sisa makanan atau dijadikan pupuk organik (kompos)
  4. Membagi makanan kepada orang lain yang lebih membutuhkan, daripada membuangnya.

Comments

comments