Presentasi RW 3 Kelurahan Jagakarsa, Kecamatan Jagakarsa

Oleh: Ruddy Gustaff

Permasalahan di atas dibahas pada acara kelompok diskusi terfokus tentang Kajian Pengembangan Energi Nabati (Jelantah) sebagai Sumber Energi Alternatif Terbarukan: Upaya Memetakan Potensi dan Tantangan Pengelolaan Jelantah untuk Biodisel di Pulau Jawa dan Bali. Kegiatan diskusi ini diselenggarakan oleh KONPHALINDO bekerjasama dengan ICCTF (Indonesia Climate Change Trust Fund) dan Bappenas (Badan Perencanaan Pembangunan Nasional) pada tanggal 29 Oktober 2015, di Gedung PKK, Jakarta Selatan.

Kondisi saat ini, Indonesia adalah produsen dan eksportir minyak sawit terbesar di dunia. Menurut laporan yang disusun oleh Indonesia Investments menyebutkan, produksi minyak sawit pada tahun 2015 diperkirakan mencapai 31,5 juta ton metrik, dan kebutuhan ekspor sebanyak 19,5 juta metrik ton (lihat http://www.indonesia-investments.com/id/bisnis/komoditas/minyak-sawit/item166). Sisanya 12 juta ton metrik untuk berbagai kebutuhan dalam negeri. Paling tidak sebaran potensi jelantah diperkirakan lebih dari 50 prosen atau 6 juta ton metrik per tahun. Selanjutnya dipakai untuk apa jelantah itu belum teridentifikasi secara utuh dan lengkap. Dugaan sementara sebagian besar jelantah tersebut didaur-ulang dan ‘dioplos’ menjadi minyak goreng curah.

Simak lebih lengkap di laman pranala dibawah ini.

http://beritabumi.or.id/jelantah-jangan-dibuang-bisa-dikonversi-ke-biodisel/

Comments

comments