oleh: widhyanto muttaqien
ZeDay pada 21 September
Pada tanggal 21 Maret 2008, diserukan “Global Moratorium Pembakaran Bahan Bakar Fosil’ diluncurkan dari Sealevel di Halifax, Nova Scotia. Pesannya, “Memberikan planet kita satu hari jeda”, sederhana namun mendalam.
Zero Emissions Day mengundang masyarakat dunia dalam percakapan: Apakah ini mungkin? Apa yang kita lakukan dengan dunia kita? Apa yang kita benar-benar inginkan untuk dunia kita?
Empat Langkah sederhana
- Sehari jangan gunakan minyak atau gas atau batubara. Beralih ke penggunaan energi terbarukan seperti energi matahari. Dalam perayaan hari Nol Emisi penggunaan energi fosil diharapkan nol, penggunaan listrik di rumah tangga ke depan menggunakan sumber energi baru dan terbarukan.
- Meminimalkan (atau menghilangkan) penggunaan listrik yang dihasilkan oleh bahan bakar fosil. Misalnya; jika Anda mematikan kulkas pada hari ini, artinya Anda telah mengagendakan tanggal 21 sebagai hari dimana Anda akan membersihkan kulkas, AC, atau peralatan lain untuk pemeliharaan (membersihkannya).
- Jangan menempatkan orang dalam bahaya: Semua layanan penting dan darurat beroperasi secara normal (terkait penggunaan bahan bakar dan energi listrik). Layanan untuk orangtua atau orang sakit terhadap pemakaian tidak boleh diabaikan.
- Lakukan yang terbaik dan nikmatilah hari! Buat festival di luar rumah jika memungkinkan (diterjemahkan dari http://zeroemissionsday.org)
Empat langkah sederhana di atas tentunya sesuai dengan kondisi setempat, misalnya, di belahan sub tropis mematikan listrik cuma dimungkinkan di musim panas/semi/gugur. September adalah akhir musim panas di belahan bumi utara, sementara di belahan bumi Selatan akhir musim dingin. Selanjutnya sampai bulan Desember belahan bumi Utara musim gugur dan belahan bumi Selatan musim semi. Sementara daerah tropis, September mulai memasuki musim hujan. Energi matahari di daerah tropis adalah anugerah yang hampir sepanjang tahun bisa dinikmati.
Tiga Langkah Mengurangi Emisi Dalam Jangka panjang (AIR)
- Avoid – Hindari emisi polutan dengan memberikan layanan energi yang lebih efisien atau dengan cara yang tidak melibatkan pembakaran bahan bakar. Langkah-langkah termasuk standar efisiensi yang lebih tinggi, meningkatkan dukungan untuk energi terbarukan non-pembakaran fosil. Perbaikan sistem transportasi, dan perbaikan dalam angkutan umum dan perencanaan kota.
- Inovate –Berinovasi untuk mengurangi biaya pengurangan polusi melalui perbaikan teknologi yang akan mengurangi biaya untuk transisi energi pasca-perjanjian Paris.
- Reduce – Mengurangi emisi polutan ke atmosfer, melalui batas emisi ketat pada pembakaran lahan dan kendaraan, kontrol pada proses industri, pengalihan ke bahan bakar sedikit polusi dan regulasi yang ketat dari kualitas bahan bakar.
Emisi dan Sumbernya
Pada tahun 2050, populasi global diharapkan melonjak dari 7 miliar hari ini menjadi 10 miliar, dan ekonomi global diharapkan membesar tiga kali lipat. Namun pada tahun 2050, kita perlu memangkas emisi gas rumah kaca berbahaya sekitar setengah dari saat ini agar memiliki peluang memenuhi komitmen internasional untuk menghambat kenaikan suhu rata-rata global sehingga tidak melebihi 2°C. Apakah secara fisik mungkin bagi kita memenuhi target iklim ini dan memastikan semua orang memiliki standar hidup yang baik pada tahun 2050?
Jika dilihat dari penggunaan energi maka polusi dihasilkan dari sektor seperti tergambar di bawah ini.
Nitrogen dioksida adalah senyawa kimia dengan rumus NOx (nitrogen oksida dan nitrogen dioksida). Satu dari beberapa oksida nitrogen, NOx digunakan sebagai bahan sintesis untuk pembuatan asam nitrit, yang produksinya mencapai jutaan ton tiap tahunnya. Gas ini berwarna merah-kecoklatan dan merupakan gas beracun, baunya menyengat, dan merupakan salah satu polutan udara utama.
Belerang dioksida adalah senyawa kimia dengan rumus SOx. Senyawa ini merupakan gas beracun dengan bau menyengat yangdilepaskan oleh gunung berapi dan beberapa pemrosesan industri. Karena batu bara dan minyak bumi juga mengandung senyawa belerang, hasil pembakarannya juga menghasilkan gas belerang dioksida walaupun senyawa belerangnya telah dipisahkan dulu sebelum dibakar.
Particulate matter (PM) adalah istilah untuk partikel padat atau cair yang ditemukan di udara. Partikel dengan ukuran besar atau cukup gelap dapat dilihat sebagai jelaga atau asap. Sedangkan partikel yang sangat kecil dapat dilihat dengan mikroskop electron. Partikel berasal dari berbagai sumber baik mobile dan stasioner (diesel truk, kompor kayu, pembangkit listrik, dll), sehingga sifat kimia dan fisika partikel sangat bervariasi.
Karbon monoksida kimia dengan rumus CO, walaupun dianggap sebagai polutan, telah lama ada di atmosfer sebagai hasil produk dari aktivitas gunung berapi. CO antropogenik dari emisi automobil dan industri memberikan kontribusi pada efek rumah kaca dan pemanasan global. Di daerah perkotaan, karbon monoksida, bersama dengan aldehida, bereaksi secara fotokimia, meghasilkan radikal peroksi. Radikal peroksi bereaksi dengan nitrogen oksida dan meningkatkan rasio NO2 terhadap NO, sehingga mengurangi jumlah NO yang tersedia untuk bereaksi dengan ozon. Karbon monoksida juga merupakan konstituen dari asap rokok.
Volatile organic compounds (VOCs) didefinisikan sebagai semua kandungan komponen bahan kimia organik yang dapat menguap dan dapat mencemari udara, baik pada saat proses produksi, aplikasi sampai dengan barang jadi dan digunakan oleh end user.
Bahan yang banyak mengandung VOCs content antara lain : cat, coating, color, lem, plywood dll. sedangkan produk akhir yang banyak mengandung VOC dan dalam jangka panjang terus menerus mengeluarkan gas VOC antara lain: funiture, properti, accesories, elektronik, bahkan rumah itu sendiri.
Gas amonia juga merupakan salah satu gas pencemar udara yang dihasilkan dari penguraian senyawa organik oleh mikroorganisme seperti dalam proses pembuatan kompos, industri pertanian, perkebunan, peternakan, hutan tanaman industri, dan pengolahan sampah kota.
Pustaka
http://zeroemissionsday.org
http://www.globalcalculator.org
http://www.iea.org/publications/freepublications/publication/WorldEnergyOutlookSpecialReport2016EnergyandAirPollution.pdf